Tuesday, 14 January 2014

faktor x dalam kewirausahaan



Setiap orang di dunia ini pasti memiliki perbedaan.Masing-masing memiliki potensi dan bakat yang berlainan dan mungkin bersifat unik.Terdapat beberapa orang yang dengan baik mampu mengenali dan mengembangkan potensi atau bakat yang dimilikinya. Namun tidak sedikit juga orang yang bahkan belum menyadari akan potensi dan bakat yang dimilikinya.
Sama hal nya dengan bakat dan potensi, faktor “X” melekat pada diri manusia.Masing-masing manusia memiliki faktor “X” yang berbeda dalam faktor ukuran.Terkadang ada manusia atau orang yang memiliki faktor “X” yang kecil, terkadang ada pula manusia atau orang yang memiliki faktor “X” yang cukup besar.Besar kecilnya ukuran faktor “X” ini ditentukan oleh seberapa jauh seseorang menggali dan mengembangkan faktor “X” tersebut.
Dalam wirausaha, faktor “X” yang melekat pada diri manusia ini memiliki pengaruh terhadap suatu usaha. Namun, tanpa penggalian dan pencarian akan faktor “X” itu sendiri, semua sia-sia. Faktor “X” dapat dikatakan berpengaruh pada usaha apabila seseorang yang memilikinya telah menemukan kunci atau pintunya.
Faktor X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud benda namun dapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi geraknya dalam menjalankan usaha. Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali, namun apabila kita tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup. Karena ia hidup, ia pun dapat mati.
Dalam bisnis, faktor x dapat diartikan sebagai kesempatan atau permasalahan jika anda ubah, eliminasi atau selesaikan akan menghasilkan keuntungan yang lebih dari pesaing anda.
· Dalam istilah lain, faktor x dapat juga disebut sebagai bakat, kerja keras, kejujuran, kecerdasan, keterampilan, penampilan fisik, sikap serta pendidikan
Pendapat mengenai faktor X menurut :
Larry Brauner menyebutkan bahwa ada enam cara untuk memperkuat faktor x anda melalui komitmen, kepercayaan, produksi, diversifikasi, analisis, dan perencanaan.
Darren Hardy menyebutkan bahwa faktor x orang yang sukses adalah mampu menerima tanggung jawab pribadi.
dalam bisnis factor X merupakan salah satu kunci untuk mengatur startegi aga bisnis yang anda jalankan sesui yanga anda inginkan.
1.      Pikirkan industri anda dari sudut pandang customer.
2.      Pikirkan industri anda dari sudut pandang pengusaha.
3.      Datalah jumlah permasalahan yang menyebabkan pengeluaran anda besar ?
Setelah mengetahui permasalahan industri anda, temukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
 Pada tahun 2003, Redbox muncul sebagai usaha rental film. Faktor x yang mereka munculkan adalah melakukan penghematan biaya operasional dengan cara membuat usaha rental film dengan sistem vending machine. Maka, pelanggan dengan mudah melakukan transaksi dan penyewaan film yang diinginkan
Dapat dilihat dari contoh di atas usaha rental film tersebut, masing-masing menunjukkan faktor x dari pemilihan strategi yang tepat dalam bisnis mereka.Dapat juga dilihat bahwa faktor x yang ketiga perusahaan tersebut miliki berbeda satu sama lain.
Dengan melakukan beberapa tahap diatas anda akan membuka jalan untuk menemukan faktor x perusahaan anda.
Fakto r x tidak hanya dalam perusahaan anda tapi dapat muncul daridiri pribadi anda.Berikut ini karakteristik factor X:
1.      faktor x di setiap orang berbeda
2.      salah satu kunci menuju sukses
3.      faktor x dapat muncul dari dalam diri maupun dipengaruhi lingkungan
4.      tidak dapat muncul dalam waktu singkat
5.      Faktor x terbentuk melalui tindakan yang anda lakukan
Untuk mengerti dan mengetahui faktor x dalam diri anda, ada berbagai hal yang dapat anda lakukan seperti :
1.   berdiam diri saja sampai anda menemukan faktor x tersebut
2.   lakukan stimulasi untuk mengetahui apa kelebihan anda
Faktor x tidak hanya dibutuhkan dalam keperluan berbisnis. Faktor x juga anda perlukan dalam kehidupan sehari – hari anda.Berikut ini adalah perilaku yang dapat anda terapkan dalam kehidupan sehari – hari untuk memunculkan faktor x anda.
• Don’t Keep People Waiting
• Don’t Take ‘no’ For An Answer
Waspadailah hidup yang nyaman, karena hidup yangdemikian dapat membuat hidupmu sulit. Berselancarlah padagelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan beranimenembus hal-hal baru yang sulit karena Anda akanmendapatkan pembejaran-pembelajaran baru.

B.     Cara menemukan dan menggali faktor X

cara menemukan dan menggali faktor “X” yang dimiliki, ada bermacam-macam.Namun menurut kelompok kami, yang terpenting dalam menemukan dan menggali faktor “X” itu sendiri adalah rasa tidak cepat puas.Rasa tidak cepat puas disertai dengan keingintahuan yang besar membuat kita berusaha untuk mencari yang lebih lagi.Dengan demikian, kita dapat menemukan faktor “X” yang kita miliki. Orang dengan keingintahuan yang besar dan sikap yang tidak cepat puas ini akan mendorong dirinya untuk menemukan hal-hal baru dan bahkan memecahkan tantangan baru dan semakin mengembangkan faktor “X” yang dimiliki. Terdapat beberapa tips untuk menemukan dan menggali faktor X tersebut, yaitu :
a.       Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menimbulkan “X” pada diri Anda.
b.      Carilah pintu yang mampu membuat “X” Anda tumbuh. Datangi dan ketuklah masing-masing pintu itu.
c.       Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya terdapat ruang besar bagi Anda untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu lain yang dapat Anda buka.
d.      Waspadailah hidup yang nyaman, karena hidup yang demikian dapat membuat hidupmu sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan berani menembus hal-hal baru yang sulit karena Anda akan mendapatkan pembejaran-pembelajaran baru.
e.       Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu untuk tumbuh dan memberi ruang untuk berkembang.
f.       Mencari gagasan Usaha

C.     Sikap, Tipe dan Karakteristik Faktor X

Mengenali faktor “X”, terdapat beberapa contoh sikap, tipe dan karakteristiknya.Berikut ini adalah pembahasannya satu persatu.
Sikap dalam menghadapi faktor “X” ada beberapa macam, yaitu :
1)            Mendiamkan saja
Ia adalah orang yang percaya diri dengan bakatnya dan membiarkan pintu untuk menemukan dirinya. Kalau ia beruntung bisa saja dia berhasil. Namun faktanya, sedikit sekali orang yang sukses menggunakan cara ini.
2)            Mengirimkan sinyal positif
Orang ini sepertinya diam dan menunggu pintu mendatanginya, namun sesungguhnya ia tidak diam. Ia mengirimkan sinyal agar pintu itu bergerak menghampirinya. Dengan kata lain, ia mengetuk pintu itu dengan bahasa tubuhnya, entah dengan penampilan yang menarik, suara yang khas, dan sebagainya.

3)            Mencari pintu, mengetuk pintu
Mencari pintu, mengetuk pintu. Seperti Susan Boyle, masa muda orang ini kurang beruntung. Dia sadar bahwa pintu tidak akan terbuka kecuali mereka mendatangi dan mengetuk-ngetuknya. Karena itu mereka mendatangi sebuah pintu.Pintu itu mungkin hanya dibuka separuh oleh pemiliki atau penghuninya.Bisa jadi pemilik pintu itu tidak welcome. Mereka harus pergi mencari pintu lainnya, terus mencari dan mengetuk. Namun begitu berhasil menemukan dan berada di dalam ruang, sikap mereka berbeda-beda:
a.       Ada yang sudah merasa nyaman dengan berada di ruang tunggu. Ia tidak mengerti bahwa ia hanya diterima di ruang itu saja. Ruang itu terlalu kecil, namun ia sudah merasa betah.
b.      Ada yang segera menyadari bahwa ruang itu hanya sekedar ruang tunggu. Jika pintu utama tidak dibuka, ia harus segera keluar untuk mencari pintu lain yang menyambutnya dengan hangat dan di dalamnya tersimpan pintu-pintu yang boleh ia ketuk dan mengizinkan dia masuk.
Pada dasarnya, sikap adalah pilihan.Terdapat banyak pilihan sikap yang dapat kita gunakan. Untuk menemukan dan menggali faktor “X” tersebut, semua bergantung pada pilihan sikap apa yang kita gunakan.
Tipe faktor “X” menurut kelompok kami, ada dua tipe yaitu faktor “X” yang besar dan faktor “X” yang kecil.Semua tergantung bagaimana orang mampu mengembangkan dan menggali faktor “X” yang dimilikinya.Orang dengan faktor “X” yang kecil lebih cenderung cepat puas dan merasa nyaman dengan kondisinya saat ini. Sehingga ia tidak berani beranjak dari zona nyamannya dan tidak mengalami kemajuan. Berbeda dengan orang yang memiliki faktor “X” yang besar, ia akan cenderung merasa tidak cepat puas dan selalu melakukan perubahan-perubahan untuk meninggalkan zona nyamannya dan mengahadapi tantangan-tantangan yang ada. Dengan demikian, ia akan semakin menggali faktor “X” yang dimilikinya dan mengembangkannya.
Karakteristik dari faktor “X” adalah sebagai berikut :
a)      Merupakan penentu keberhasilan
b)      Merekat pada diri manusia
c)      Tidak diperoleh dalam waktu sekejab
d)     Namun ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi “X” besar
e)      Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri
f)       Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnya

No comments:

Post a Comment